Manusia dalam kehidupan memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan manusia lain dalam lingkungannya. Ada dua cara untuk dapat melakukan komunikasi, yaitu dengan cara tertulis dan lisan. Penggunaan bahasa secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan komunikasi menggunakan lisan merupakan hubungan langsung.
Tujuan seseorang berkomunikasi kepada lawan bicara adalah untuk menyampaikan pesan dan menjalin hubungan sosial. Dalam penyampaian pesan tersebut biasanya digunakan bahasa verbal baik lisan maupun tulisan, ataupun non verbal yang dipahami kedua belah pihak, sedangkan tujuan komunikasi untuk menjalin hubungan sosial dilakukan dengan menggunakan beberapa strategi. Misalnya, dengan menggunakan ungkapan kesopanan, ungkapan implicit dan basa-basi.
Kesantunan atau etika adalah tata cara, adat, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Kesantunan merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh suatu masyarakat tertentu sehingga kesantunan sekaligus menjadi prasyarat yang disepakati oleh perilaku sosial. Oleh karena itu, kesantunan ini disebut sebagai tatakrama.
Dalam deklarasi Hak Asasi Manusia (HAM) dinyatakan bahwa “semua manusia dilahirkan bebas dan memiliki harga diri dan hak-hak yang sama”. Dengan demikian, adanya etika menuntut semua pihak agar saling melindungi fisik dan emosi. Kesantunan memperlihatkan sikap yang mengandung nilai sopan santun atau etika dalam pergaulan sehari-hari. Ketika seseorang dikatakan santun, maka dalam diri seseorang itu tergambar nilai sopan santun yang berlaku baik di lingkungan dimana sesorang itu merupakan anggota dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Kesantunan dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Kesantunan berpakaian.
Cara berpakaian seseorang dapat mencerminkan
perilaku dan kepribadian yang dimiliki orang tersebut.
2. Kesantunan berbuat atau berperilaku.
Tata cara bertindak atau gerak-gerik ketika menghadapi sesuatu
atau dalam situasi tertentu dapat menunjukan perilaku
kesopanan yang dimiliki seseorang.
3. Kesantunan berbahasa.
Ketika berkomunikasi, kita tunduk pada norma-norma budaya,
tidak hanya sekedar menyampaikan ide yang kita pikirkan.
Kesantunan dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Kesantunan berpakaian.
Cara berpakaian seseorang dapat mencerminkan
perilaku dan kepribadian yang dimiliki orang tersebut.
2. Kesantunan berbuat atau berperilaku.
Tata cara bertindak atau gerak-gerik ketika menghadapi sesuatu
atau dalam situasi tertentu dapat menunjukan perilaku
kesopanan yang dimiliki seseorang.
3. Kesantunan berbahasa.
Ketika berkomunikasi, kita tunduk pada norma-norma budaya,
tidak hanya sekedar menyampaikan ide yang kita pikirkan.
Tata cara berbahasa harus sesuai dengan unsur-unsur budaya yang ada dalam lingkungan masyarakat dan penggunaan suatu bahasa dalam berkomunikasi. Tata cara berbahasa sangat penting diperhatikan demi kelancaran berkomunikasi. Oleh karena itu, masalah tata cara berbahasa ini harus mendapatkan perhatian, terutama dalam proses belajar mengajar bahasa. Dengan mengetahui tata cara berbahasa diharapkan orang lain dapat lebih memahami pesan yang disampaikan dalam berkomunikasi.
Menurut Leech (1986) kesantunan berbahasa menggambarkan kesopansantunan penuturnya dimana pada hakikatnya harus memperhatikan empat prinsip yaitu :
1. Penerapan prinsip kesopanan.
2. Penghindaran pemakaian kata tabu.
yaitu kata yang tidak lazim digunakan dalam berkomunikasi.
3. Penggunaan eufemisme.
yaitu ungkapan penghalus untuk menghindari kata tabu.
4. Penggunaan kata honorific,
yaitu ungkapan hormat yang digunakan untuk menyapa orang lain.
1. Penerapan prinsip kesopanan.
2. Penghindaran pemakaian kata tabu.
yaitu kata yang tidak lazim digunakan dalam berkomunikasi.
3. Penggunaan eufemisme.
yaitu ungkapan penghalus untuk menghindari kata tabu.
4. Penggunaan kata honorific,
yaitu ungkapan hormat yang digunakan untuk menyapa orang lain.
Oleh karena itu, pembicara sebaiknya menghindari kata-kata atau ungkapan yang menyinggung perasaan lawan bicara dengan berbicara lemah lembut, sopan santun, sistematis, jelas dan lugas. Selain itu menaati kaidah-kaidah kebahasaan yang benar sehingga terjalin interaksi sosial yang mencerminkan budaya Indonesia yang santun.
Komentar :
Negara Indonesia sangat terkenal dengan penduduknya yang ramah, dan sopan santun dalam bertatakrama. Sehingga kita sebagai penerus bangsa harus tetap mempertahankan sikap sopan santun dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari. Karena kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan akan di tiru oleh anak cucu kita, sehingga perilaku dan etika yang baik harus tetap dipertahankan demi menjaga nama baik bangsa.
sumber :
hanifah, Ninip.2011.Majalah Ilmiah Widya.Jakarta:Tiara warna Prinindo
hanifah, Ninip.2011.Majalah Ilmiah Widya.Jakarta:Tiara warna Prinindo
thanks you so much for the imformation give
ReplyDelete